Arga Makmur – Nampaknya menjelang pelaksanaan pemilihan legislatif pada awal tahun 2024 mendatang, indikasi pemanfaatan dunia pendidikan sebagai sasaran empuk kepentingan politik praktis makin marak terjadi.
Para oknum Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) baik petahana atau pun pendatang baru, baik secara langsung atau pun melalui tim sukses berlomba-lomba menarik dukungan masyarakat dengan menyasar dunia pendidikan. Indikasinya bervariasi, mulai dari menggunakan beasiswa program indonesia pintar (PIP) untuk kepentingan pribadi, melakukan kampanye terselubung ke sekolah -sekolah, hingga ikut menempelkan citra dirinya (baliho/foto ) disekitar rumah sekolah dan alat-alat sekolah bantuan Pemerintah Daerah.
Fenomena tersebut hampir terjadi di seluruh jenjang sekolah yang ada di Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu, termasuk Bengkulu Utara.
Pada hari jum’at (13/10) lalu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkulu Utara menggelar kegiatan senam sehat dan pembagian alat-alat sekolah untuk seluruh Sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Se -Kecamatan Arma Jaya, di lapangan wisata Kepala Siring Kelurahan Kemumu. Awalnya, tidak ada yang aneh dengan kegiatan yang dihadiri oleh Hj Eko Kunia Ningsih selaku Bunda Paud Kabupaten ini. Semua berjalan selayaknya senam biasa, para guru-guru bersama wali murid serta anak-anak Paud pun sibuk bersenam ria.
Keanehan mulai muncul pada saat alat-alat sekolah yang berupa tas berwarna merah, berisi 4 (empat) buku gambar dan sekotak pensil cat dibagikan. Sebab, dibagian belakang tas diisi oleh foto citra diri sang bunda Paud Kabupaten tanpa ada tertera logo Pemerintah Kabupaten atau Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Fenomena tersebut terkesan kurang wajar, mengingat Hj Eko Kurnia Ningsih juga merupakan Bacaleg DPR RI daerah pemilihan Provinsi Bengkulu dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.
Padahal biasanya, untuk kebutuhan publikasi program pemerintah. Bantuan dari Pemerintah itu dipermanis dengan logo Pemerintah Kabupaten atau foto Kepala Daerah dan Wakil beserta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah terkait.
Dikonfirmasi soal sumber dana bantuan serta foto citra diri Hj Eko Kurnia Ningsih, Kepala Bidang Paud Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bengkulu Utara, Nila Nindia Sari, terkesan enggan menjawab.
“Hubungi pak Kadis pak. Saya di luar,” ujarnya saat dihubungi via WhatsaPP. Rabu, 18 Oktober 2023.
Terpisah, dikatakan oleh Andri Yanto selaku orang tua murid, ia tidak tahu asal usul bantuan tersebut.
“Secara detil saya tidak tahu, apa bantuan Dinas atau bantuan pribadi ibu Eko. Dikasih ya ambil. Cuma tumben, biasanya tas anak Paud gambar robot atau berbi tapi kali ini kok gambar bunda Paud yang nyaleg,” tutup ayah dari dua puteri ini. (Dwa212)
