Lebong – Pemerintah Kabupaten Lebong terus berusaha mendorong kualitas pendidikan, langkah strategis pun diambil Bupati Kopli Ansori, terbukti dengan diluncurkannya program Sekolah Penggerak. Upaya mencerderdaskan kehidupan bangsa tersebut pun lansung mendapat dukungan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Hal tersebut dibuktikan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Lebong dengan pihak Kemendikbud. Senin, 24 Januari 2022.
Penandatangan MoU tersebut, Bupati Kopli Ansori, didampingi Wabup Fahrurrozi dan Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Elvian Komar. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Kopli apresiasi dan berterima kasih atas kepercayaan pihak Kemendikbud.
“Semua upaya yang dilakukan sebagai bentuk keseriyusan kami untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) Kabupaten Lebong agar lehih unggul, terpilihnya Lebong merupakan suatu kepercayaan pihak Kementerian tentu kedepan harus tetap dipertahankan,” ungkap Bupati Kopli.
Lanjutnya, kami akan berusaha dan bekerja keras agar kualitas pendidikan di Kabupaten Lebong terus membaik guna mewujudakan Lebong Bahagia dan Sejahtera.
Senada dengan Bupati, Plt. Kadikbud Lebong, Elvian Komar, dengan ditetapkannya Lebong menjadi salah satu daerah sasaran program Sekolah Penggerak, beliau optimis dan program ini akan menjadi pemacu semangat kinerja instansi yang ia pimpin.
“Kepercayaan Kemendikbud ini akan berdanpak positif bagi dunia pendidikan kita, khususnya di Kabupaten Lebong,” ungkapnya.
Tambahnya, ia mohon dukungan dari semua pihak agar pihaknya mampu memvalidasi Data Pokok Pendidikan (Dapodik) sebagai syarat pagu indikatif APBN tahung anggaran 2023.
Untuk diketahui, program Sekolah Penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri/swasta di seluruh kondisi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju. Sedangkan manfaat program ini untuk Pemerintah Daerah, agar meningkatkan kompetensi SDM di sekolah, mempercepat peningkatan mutu pendidikan dan menjadi daerah rujukan praktik.
Manfaat program ini juga agar sekolah mampu meningkatkan mutu pendidikan dalam kurun waktu 3 tahun ajaran. Kemudian, percepatan digitalisasi sekolah, serta percepatan profil pelajar Pancasila. Selain itu, sekolah mendapatkan pendampingan intensif untuk transformasi sekolah. Sekolah juga memperoleh tambahan anggaran untuk pembelian bahan ajar bagi pembelajaran dengan paradigma baru.
Berdasarkan penelusuran dari berbagai sumber, program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter. Diawali dengan sumber daya manusia (SDM) yang unggul (kepala sekolah dan guru). (PMS20/Adv)