Sosialisasi Pembangunan Keluarga dalam Penurunan Stunting di Provinsi Bengkulu
BENGKULU – Masalah stunting saat ini menjadi sorotan pemerintah. Di mana stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kurang gizi secara kronis.
Stunting sangat erat kaitannya dengan pola hidup dan pola asuh 1000 HPK ( hari pertama kehidupan). Stunting hanya dapat dicegah mulai dari saat perencanaan kehamilan, sehingga sangat mungkin mencegah lahirnya bayi stunting adalah para remaja yang akan segera menikah.
“Penerapan pola hidup sehat, kematangan usia dan mental, kesiapan ekonomi dan pendidikan menjadi faktor penentu dalam peran menjalankan kehidupan berkeluarga,” kata Sekda Provinsi Bengkulu Hamka Sabri, dalam acara Sosialisasi Pembangunan Keluarga dalam Penurunan Stunting di Provinsi Bengkulu, Jumat (12/11).
Untuk itu, lanjutnya, melalui sosialisasi pembangunan keluarga dalam mencegah stunting ini, kita tingkatkan kualitas sumber daya manusia dan ketahanan keluarga yang menjadi faktor penting membentuk masyarakat Bengkulu yang maju, berdaya saing dan sejahtera.
Di Provinsi Bengkulu, jelasnya, program penurunan stunting sudah dilaksanakan sejak 2018 dengan lokus kabupaten Kaur. Hingga sekarang lokus stunting di Provinsi Bengkulu ada 4 kabupaten, yaitu Kabupaten Kaur, Bengkulu Utara, Seluma dan Kabupaten Bengkulu Selatan.
Lanjutnya, dalam strategi nasional, penurunan stunting dijabarkan lima pilar penurunan stunting yaitu,
Komitmen dan visi kepemimpinan, Kampanye nasional dan perubahan prilaku, Konvergensi program pusat, daerah dan desa, Ketahanan pangan dan Gizi serta yang terakhir Pemantuan dan evaluasi dalam implementasi di lapangan.
“Salah satu lokus yaitu Bengkulu Utara sebagai peringkat pertama aksi konvergensi tingkat Provinsi Bengkulu,” jelasnya.
Hal ini menunjukan keseriusan pemerintah Provinsi Bengkulu dalam melakukan pendampingan dan pembinaan penurunan stunting di Provinsi Bengkulu.
Acara yang digelar BKKBN Bengkulu yang dibungkus Talkshow ini dihadiri Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena, Kepala BKKBN Bengkulu, Wakil Ketua DPRD Provinsi Bengkulu Samsu Amanah serta dikuti Remaja dari GenRe.
Disampaikan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka, kegiatan ini merupakan kerjasama Komisi IX DPR RI dengan BKKBN Provinsi Bengkulu dalam tema untuk melakukan penanganan stunting di Indonesia khususnya di Provinsi Bengkulu ini.
Menurutnya, Provinsi Bengkulu diberikan perhatian khusus dalam penanganan stunting. Dengan sosialisasi ini diharapkan pemerintah daerah dan stakeholder terkait dapat benar-benar memastikan semua keluarga memberikan perhatian kepada ibu hamil dan anak-anak di bawah lima tahun dalam hal memberikan pasokan gizi atau asupan gizi yang memadai.
“Sehingga anak-anak yang lahir di Provinsi Bengkulu ini adalah anak-anak yang benar-benar sehat dan tidak stunting dan menjadi anak-anak yang menjadi masa depan bagi Provinsi Bengkulu ini,” sebutnya.
Dalam memperingati hari kesehatan dunia ini, dirinya meminta agar dapat mulai fokus dalam meningkatkan aspek promotif dan preventif dalam menjalankan pola hidup.
“Kesehatan itu mencegah lebih baik daripada mengobati. Dan aspek promotif dan preventif yang baik yaitu dengan pola hidup yang sehat dan pola hidup yang mencegah kita dari sakit,” pungkasnya. (AH)